Selasa, 06 September 2016
Perintah # tar -xzvf pada console terminal IPCop digunakan untuk ?
Meng-untar sebuah file tar sekaligus meng-uncompress file tersebut,
untuk meletakkannya pada direktori yang diinginkan tambahkan option –C
direktori.
Apa fungsi Load Balancing pada LAN ?
Load balance pada mikrotik adalah teknik untuk mendistribusikan beban
trafik pada dua atau lebih jalur koneksi secara seimbang, agar trafik
dapat berjalan optimal, memaksimalkan throughput, memperkecil waktu
tanggap dan menghindari overload pada salah satu jalur koneksi.
Bagaimana speisifkasi minimal hardware IPCop ?
minimal Pentium II Ram minimal 32Mb (no-proxy) atau minimal 128Mb (proxy
enable) dengan hardisk minimal 500Mb (no-proxy) atau minimal 10Gb
(proxy) dengan dilengkapi 2 kartu jaringan (NIC).
Apa fungsi dan fitur addons Layer7 Filter pada IPCop ?
Perangkat lunak yang menyediakan penggolong yang dapat mengkategorikan
Internet Protocol paket berdasarkan layer aplikasi data. tujuan utama
alat ini adalah untuk menhidentifikasi rekan rekan program, yang
menggunakan nomor port yang tak terduga.
Apa fungsi dan fitur addons QoS pada IPCop ?
QoS merupakan addon IPCop yang digunakan untuk membagi trafik, turunan
dari Traffic Shaping yang merupakan default dari IPCop. Dikembangkan
oleh Markus Hoffman dan kawan-kawan.
QoS memiliki fitur yang lebih lengkap dalam mengatur lalulintas traffik dibandingkan dengan Traffic Shaping. QoS bahkan berfungsi sebagai bandwidth management di IPCop.
QoS memiliki fitur yang lebih lengkap dalam mengatur lalulintas traffik dibandingkan dengan Traffic Shaping. QoS bahkan berfungsi sebagai bandwidth management di IPCop.
Apa fungsi dan fitur addons Block Out Trafic (BOT) pada IPCop ?
Sebuah addon untuk IPCop v1.4.x. BOT akan memblokir seluruh lalu lintas
yang diperbolehkan dalam instalasi IPCop normal. Misalnya Green ->
Red diblokir setelah instalasi BOT. Peraturan harus diciptakan untuk
memungkinkan lalu lintas, yang berarti (keras) bekerja tetapi pengaruh
yang lebih memungkinkan untuk lalu lintas ke dan melalui firewall anda.
Apa fungsi dan fitur addons URL Filter pada IPCop ?
kemampuan untuk mem-blok akses ke situs-situs tertentu dengan berbagai
kategori seperti situs porno, judi online, situs-situs yang mengandung
konten berbahaya seperti virus dan phising, serta situs-situs lain yang
ingin kita blok. Intinya semua situs bisa kita blok melalui IPCop. Serta
banyak lagi kemampuan-kemampuan IPCop dalam rangka memanage jaringan
lokal kita.
Apa fungsi dan fitur addons Cop Filter pada IPCop ?
Untuk menyecan/menyaring email POP3 dan SMTP dari virus danspam. Dan untuk menjaga akses HTTP dan FTP dari virus. jadi Jika virus ditemukan,maka akses ke halaman web atau file akan ditolak.
Apa fungsi dan fitur addons Update Accelerator pada IPCop ?
Pembaruan cache file dari situs pembaruan otomatis pada permintaan
pertama. Semua download berikutnya dari file-file dari klien lain akan
diproses dengan kecepatan LAN. Meskipun cache Web Proxy standar
melakukan hampir pekerjaan yang sama, ada perbedaan penting antara cache
Web Proxy dan cache Accelerator Update. Intinya mempercepat Internet.
Gambaran Topologi LAN Pada IPCop Dengan Interface Red + Green Disertai Dengan Mikrotik
Berbicara mengenai penggabungan antara dua router OS seperti IPCop
dengan Mikrotik, atau antara Mikrotik dengan ClearOS suatu router OS
yang sedang populer memang tidak ada habisnya. Topik mengenai ini
benar-benar ramai di berbagai forum. Walupun sudah agak terlambat saya
memberanikan diri menulis tentang penggabungan ini. Berharap semoga
tulisan ini bermanfaat membuka wawasan bagi teman-teman utamanya yang
baru menggeluti dunia computer networking.
Tahun lalu ClearOS belum saya kenal (atau bahkan belum lahir?). Berikutnya, postingan beberapa teman admin di forum menyatakan bahwa proxy IPCop menunjukkan performa yang lebih baik dari pada ClearOS. Namun saya mengingatkan, pernyataan ini masih mesti diklarifikasi. Menurut saya performa proxy amat tergantung pada bagaimana si admin mengkonfigurasi proxy itu sendiri. Tapi okelah, saya lebih duluan kenal IPCop dibanding ClearOS, dan belum ada waktu buat mengeksplor fitur-fitur di ClearOS yang sepertinya amat kaya dan menantang itu. Selain itu saya sudah sangat menyukai add-on Advance Proxy, URL filter, dan Update Accelerator di IPCop karena sangat sesuai dengan kebutuhan jaringan lokal saya. Dan memang pada akhirnya pemlihan suatu routerOS haruslah mengacu pada kebutuhan jaringan kita. Ini yang penting melebihi merk atau harga.
Nah kini saatnya saya bicara tentang topologi. Topologi mana yang sebaiknya di ambil?. Ada beberapa topologi yang bisa anda terapkan, diantaranya:
Scenario:
IP set:
Modem
Tahun lalu ClearOS belum saya kenal (atau bahkan belum lahir?). Berikutnya, postingan beberapa teman admin di forum menyatakan bahwa proxy IPCop menunjukkan performa yang lebih baik dari pada ClearOS. Namun saya mengingatkan, pernyataan ini masih mesti diklarifikasi. Menurut saya performa proxy amat tergantung pada bagaimana si admin mengkonfigurasi proxy itu sendiri. Tapi okelah, saya lebih duluan kenal IPCop dibanding ClearOS, dan belum ada waktu buat mengeksplor fitur-fitur di ClearOS yang sepertinya amat kaya dan menantang itu. Selain itu saya sudah sangat menyukai add-on Advance Proxy, URL filter, dan Update Accelerator di IPCop karena sangat sesuai dengan kebutuhan jaringan lokal saya. Dan memang pada akhirnya pemlihan suatu routerOS haruslah mengacu pada kebutuhan jaringan kita. Ini yang penting melebihi merk atau harga.
Nah kini saatnya saya bicara tentang topologi. Topologi mana yang sebaiknya di ambil?. Ada beberapa topologi yang bisa anda terapkan, diantaranya:
- Internet – Modem – IPCop – Mikrotik – LAN
- Internet – Modem – Mikrotik – IPCop – LAN
- Internet – Modem – Mikrotik – IPCop dan LAN (IPCop sejajar dengan LAN)
Scenario:
IP set:
- Ipcop Red: dinamic atau static dari ISP (karena PPPoE)
- Ipcop Green: 192.168.21.1
- Mikrotik WAN: 192.168.21.2
- Mikrotik LAN: 192.168.12.254
- LAN: 192.168.12.0/24
Modem
- Bridge mode. Modem saya bikin bridge saja. dial PPPoE dilakukan oleh IPCop. Mengapa? iseng saja biar gak ada double NAT yang dilakukan oleh modem dan IPCop. Sehingga proses pengiriman paket lebih cepat. Sebenarnya sih keuntungan kecepatan pengiriman paket ini kecil sekali ya. sedangkan keuntungan terbesarnya adalah kita dapat memanfaatkan kemampuan IPCop yang memang dari sananya didesain sebagai firewall. Jadi IPCop memang cocok ditempatkan sebagai gateway. Namun ada sedikit kerugiannya bila kita men-set modem sebagai bridge, Kita tidak bisa mendapatkan informasi tentang SNR Margin dan Line Atteneation dari jaringan speedy kita, dimana kedua informasi ini penting saat kita melakukan troubleshooting jaringan yang ngadat
- Versi yang digunakan : 1.4.21
- Addon yang terinstal: Advance Proxy, Url Filter dan Update Accelerator
- sebagai gateway, firewall, dan Proxy
Hingga tulisan ini dibuat, IPCop telah
sampai versi 2.0.6. Saya masih setia dengan versi lama 1.4.21 karena
saya butuh Advance Proxy, Url Filter dan Update Accelerator dimana
ketiganya merupakan add-on yang hanya compatible dengan versi 1.4.21.
Menurut keterangan pengembang IPCop, beberapa Add-on populer seperti
Advance Proxy dan Url Filter akan diturut sertakan pada rilis-rilis
berikutnya. Kita tunggu saja.
Mikrotik- Versi: apasaja
- Fungsi: Bandwidth Management
- NAT: disabled
- DHCP: enabled (static lease)
Ya, NAT nya di-disabled. Selain agar tidak double NAT seperti tadi, keuntungan terbesar adalah sepeti yang saya tulis di bawah.
Advantages:- Karena NAT di mikrotik disabled maka IPCop dapat menangkap IP dari LAN. Ini sangat berguna bila admin ingin mengaudit log yang di-generate oleh url filter sehingga ketahuan ip berapa yang mengakses situs terlarang. Demikian pula admin dapat me-manage ip mana saja yang dibebaskan. Ini sangat cocok untuk keperluan saya di sekolah, yang sangat berkepentingan memblokir situs-situs terlarang dan mengetahui siapa saja siswa yang coba-coba mengaksesnnya.
- Mudah alias tidak ribet me-mangle traffic LAN ke proxy. Jika IPCop ditempatkan sejajar dengan LAN seperti pada topologi nomer 3 diatas, mau tidak mau kita harus melakukan pengaturan trafik di Mikrotik, agar trafik http dari LAN mengarah pada IPCop. Ini bagi sebagian orang mungkin ribet dan tidak mudah.
Perbedaan IPCop Dan IPFire
Pengertian IPCop Dan IPFire
IPCop adalah salah satu distribusi GNU/Linux yang penggunaannya dikhususkan dalam keamanan jaringan dengan menyediakan simple-to-manage firewall yang dapat dengan mudah dipasang pada komputer PC. IPCop juga merupakan suatu stateful firewall yang dikembangkan berdasarkan Linux netfilter framework. IPCop pada awalnya dikembangkan oleh tim pengembang Smoothwall Linux, sebuah distribusi dengan fitur yang hampir sama dengan IPCop firewall. Namun dalam perkembangan selanjutnya IPCop dikembangkan dengan konsep terbuka (open source) oleh komunitas secara bebas dan terlepas sepenuhnya dari Smoothwall.
Distro ini awalnya dikembangkan oleh tim yang mengembangkan Smoothwall Linux firewall, perkembangan selanjutnya, proyek IPCop dikembangkan dengan bebas, dan saat ini sudah terpisah sepenuhnya.
IPCOP sangat simple, dan memiliki fitur user-managed unpuk mekanisme update security-nya. Bahkan cenderung mudah dipahami para pemula, dan handal untuk yang sudah berpengalaman.
IPCOP dikembangkan secara Opensource, dengan komunitas pengembang independent yang tersebar diseluruh dunia. CD-ROM image untuk instalasi dapat dengan mudah di download dan memiliki miror yang cukup banyak.
Pengembangan IPcop terus berlanjut hingga saat ini sudah mencapai seri rilis 1.4.x. Sekarang sudah dirilis versi 1.4.21 dibulan July 2008. saat ini sedang dikembangkan IPcop Version 2.0.
Walaupun bukan bagian dari komunitas resmi, banyak sekali yang memberikan kontribusi bagi pengembangan IPcop. Pada umumnya mereka membuat modul-modul tambahan yang di kenal sebagai Add-ons. Add-ons ini memberikan tambahan kemampuan IPCop menjadi lebih handal, beberapa add-ons yang paling sering digunakan adalah QoS untuk bandwidth management, Advanced Proxy dan Url Filter untuk proxy dan filter akses, E-mail Virus scanner, OpenVPN, dan banyak lagi.
"The Bad Packet Stop Here" merupakan slogan yang diusung untuk menjadikan IPCop sebagai firewall yang handal.
IPFire adalah distribusi Linux untuk server yang dikhususkan sebagai firewall. IPFire memfokuskan pada fleksibilitas dan dapat digunakan dalam lingkungan perusahaan kecil, perusahaan menengah dan penggunaan di rumah.
IPFire dikembangkan dengan konsep
minimalis namun dapat diperkaya dengan banyak “add-ons” yang dapat di
instal dengan mudah. Hal inilah yang menjadikan IPFire berbeda dengan
distribusi firewall lainnya : IPFire sangat mudah di konfigurasi dan
sangat mudah dikelola.
Dalam mengembangkan proyek ini team pengembang IPFIRE menitik beratkan
pada kemudahan instalasi, kemudahan konfigurasi karena IPFIRE dapat
dikonfigurasi melalui WEB interface dan level keamanan yang tinggi
selain itu team pengembang IPFIRE juga benar-benar memperhatikan masalah
keamanan jaringan komputer secara dynamis dan berkala agar tetap aman.
Dengan demikian IPFIRE sangat cocok digunakan untuk network
administrator pemula maupun profesional.
Jadi Perbedaan IPCop Dan IPFire ? pastinya dari segi penggunaaan di
Linux, kalau IPcop dikembangkan dengan Konsep Terbuka(OpenSource) ,
sedangkan IPFire Dikembangkan dengan Konsep Minimalis digunakan dengan
lingkungan perusaahaan kecil dan dapat di install dengan Mudah.
Langganan:
Postingan (Atom)