Selasa, 11 Oktober 2016

Pengertian NFS Server (Network File System)

nfs-network-file-system 

NFS adalah singkatan dari Network File System, yang pertama kali dikembangkan oleh Sun Microsystems pada tahun 80-an, sebagai sarana untuk berbagi file pada lingkungan kerja diskless. NFS menyediakan sarana untuk berbagi file antar jaringan, sehingga suatu mesin dapat mengakses file-file di mesin lain seolah-olah mengakses file sistem lokal.

Protokol ini bekerja dengan sistem client-server. Server akan meng-export suatu file sistem sehingga dapat di share di jaringan. Selanjutnya, user akan melakukan mounting ke server tersebut. Dengan dukungan NFS yang sudah sangat matang di kernel, berbagai distro kini umumnya telah memasukkan NFS sebagai salah satu file sistem yang akan di mount pada saat booting. Dengan demikian, user tidak perlu sama sekali tahu apa yang terjadi. File yang diakses akan terlihat lokal, walau tersimpan dimesin yang berbeda.


Saya akan memaparkan sedikit bagaimana cara untuk menyetting NFS (Network File System). Disini saya menggunaka OS Debian Server sebagai Server dan OpenSUSE sebagai Client. Kira-kira seperti ini topologinya:
debian-server
1. Atur IP Address di Debian Server menjadi static dengan perintah
# nano /etc/network/interfaces
    Disini saya memakai IP 11.11.11.1 untuk servernya.
ip-interfaces

2. Restart network server agar IP yang kita atur bisa aktif
# /etc/init.d/networking restart
networking-restart

 3. Install paket nfs-kernel-server
# apt-get install nfs-kernel-server
     Pada tahap ini biasanya kita diminta untuk memasukan CD Debian Server Binary 1, setelah kita masukan lalu enter. Instalasi otomatis akan berjalan.
debian-server-binary

4. Buat direktori untuk menampung file yang akan di share ke client. Saya membuat direktori didalam root.
# mkdir /namafile
share-client
 5. Jika kalian sudah membuat direktory yang ingin dishare, sekarang kita edit file export.
# nano /etc/exports
exports
    Tambahkan dipaling bawah file exports seperti diatas.
  • rw : Memberikan akses read and write kepada client,
  • no_root_squash : Tidak ada penyamaan root pada client dengan root pada server,
  • no_subtree_check : Tidak ada pengecekan subtree pada direktori yang dimount,
  • sync : Untuk sinkronisasi antara perubahan di client dengan direktori yang sebenarnya di server. 

6.  Restart NFS dengan perintah
# /etc/init.d/nfs-kernel-server restart
nfs-kernel-server

7. Pada client atur IP Address dengan gateway IP Server
gateway-ip-server


network-setting


8. Buat direktori juga di client untuk menyimpan file dari server. Buka terminal masuk ke root lalu buat direktori dengan perintah
# mkdir /namafile

 9. Coba ping ke IP Server untuk memastikan server dan client sudah terhubung
ping 11.11.11.1

10. Setelah sudah terhubung, kita coba mount dengan perintah
    <Ip Server>:<direktori server yang dimount> <direktory clieCnt yang dimount>
# mount 11.11.11.1:/fileserver /fileclient


11. Jika saya membuat direktori di /fileserver

12. Secara otomatis file/direktori tersebut akan muncul juga di client

Tidak ada komentar:

Posting Komentar